MENGEMBANGKAN DAYA PIKIR DAN DAYA CIPTA
ANAK USIA 5-6 TAHUN
Mata Kuliah : Tumbuh Kembang Anak (5-6 Tahun)
Dosen : Nelva Rolina, M. Si.
Oleh
1. Inayani Nuraini (08111241003)
2. Uswatun Hasanah (08111241008)
3. Karni (08111241033)
4. Gloria Agustina (08111241012)
5. Ari Prasasti (08111241024)
6. Fitri Riyanti (08111241034)
PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2009
ANAK USIA 5-6 TAHUN
Mata Kuliah : Tumbuh Kembang Anak (5-6 Tahun)
Dosen : Nelva Rolina, M. Si.
Oleh
1. Inayani Nuraini (08111241003)
2. Uswatun Hasanah (08111241008)
3. Karni (08111241033)
4. Gloria Agustina (08111241012)
5. Ari Prasasti (08111241024)
6. Fitri Riyanti (08111241034)
PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dijaman modern seperti sekarang ini, ilmu pendidikan mulai berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satunya adalah pendidikan anak usia dini yang memfokuskan anak pada usia 0-8 tahun. Karakeristik anak usia dini berbeda dengan karakteristik anak pada usia diatasnya. Sehingga stimulasi untuk anak usia dini sangat dibutuhkan agar anak tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Aspek perkembangan tersebut antara lain: aspek perkembangan daya pikir dan daya cipta.
Perkembangan daya pikir atau sering disebut kemampuan kognitif juga diartikan sebagai kemampuan anak untuk berfikir atau mengamati yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan baru. Pada umumnya perkembangan daya pikir anak usia TK ditandai dengan hasrat rasa ingin tahu yang muncul pada anak. Anak sering menanyakan sesuatu hal yang ia rasa menarik dan tidak berhenti bertanya sebelum apa yang ia pikirkan terjawab. Dalam hal ini daya pikir anak mulai berkembang.
Kenyataanya di lapangan, sering kita jumpai guru merasa risau bahkan membatasi ruang gerak anak dan mengabaikan pertanyaan yang diajukan oleh murid. Mereka justru menganggap anak tersebut bawel dan banyak bertanya. Hal tersebut sangatlah tidak dibenarkan, karena menghambat perkembangan anak khususnya perkembangan daya pikir. Sikap guru yang kurang tepat tersebut, selain menghambat perkembangan daya pikir, juga mematikan daya cipta anak atau yang sering disebut kreatifitas. Antara daya pikir dan daya cipta, saling bertalian. Daya cipta merupakan kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu yang baru dan menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan.
Melihat kenyataan di lapangan, seharusnya ketika anak mengajukan pertanyaan dan sering mencoba hal yang baru, seorang pendidik memberi tanggapan dan ruang gerak pada anak tersebut serta memberikan bimbingan dan stimulasi yang tepat. Karena hal ini merupakan proses menuju perkembangan daya cipta dan daya pikir anak agar seluruh perkembangan anak bisa berkembang maksimal.
Dalam kesempatan ini kami membahas bagaimana cara mengembangkan daya pikir dan daya cipta anak usia 5-6 tahun. Khususnya dilingkungan TK. Untuk selengkapnya akan dibahas dalam bab-bab selanjutnya.
KAJIAN TEORI
Anak usia dini menurut NAEYC (National Assosiation Education for Young Children) adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara 0-8 tahun. Menurut devinisi ini merupakan kelompok manusia yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini mengisyaratkan bahwa anak usia dini adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosial-emosional, kreativitas, bahasa, dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tahapan yang sedang dilakukan oleh anak tersebut. (Hartati: 2005).
Dalam pembahasan ini, kami mengambil teori perkembangan kognitif yang dikembangkan oleh Jean Piaget. Jean Piaget adalah seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya skema-skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:
Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Kajian Teori Piaget untuk anak usia 5 – 6 tahun masuk dalam Periode Praoperasional. Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Pemikiran Praoperasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek.
Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.
Berkaitan dengan teori diatas, kemampuan daya pikir diartikan sebagai daya atau kemampuan seorang anak untuk berfikir dan mengamati, melihat hubungan-hubungan, kegiatan yang mengakibatkan seorang anak memperoleh pengetahuan baru yang banyak didukung oleh kemampuannya bertanya. Untuk kemampuan daya cipta disebut juga sebagai kreativitas. Banyak definisi tentang daya cipta atau kreativitas yang diajukan oleh para ahli yang satu sama lain memiliki sudut pandang sendiri-sendiri. Namun para ahli sebenarnya telah mengembangkan pengertian kreativitas dalam bentuk pengertian popular dan makna psikologis (Hurlock, 1978).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cara Mengembangkan Daya Pikir dan Daya Cipta
Anak Usia 5-6 Tahun
Macam-macam metode yang dapat digunakan untuk pengembangan daya pikir dan cipta (kognitif anak TK).
Bermain
Pemberian Tugas
Demonstrasi
Tanya Jawab atau Bercakap-cakap
Mengucapkan Syair
Eksperimen
Bercerita
Karya Wisata
Dramatisasi
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Anak Usia Dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik itu fisik, bahasa, daya pikir maupun daya cipta. Daya pikir disebut juga sebagai kemampuan kognitif sering diartikan sebagai daya atau kemampuan seorang anak untuk berfikir dan mengamati, melihat hubungan-hubungan, kegiatan yang mengakibatkan seorang anak memperoleh pengetahuan baru yang banyak didukung oleh kemampuannya bertanya. Tujuan pengembangan daya pikir adalah agar anak mampu menghubungkan pengetahuan baru yang diperolehnya.
Daya cipta disebut juga sebagai kreativitas. Tujuan pengembangan daya cipta adalah mengembangkan imajinasi dan kreatifitas anak, memberi kesempatan pada anak untuk menciptakan sesuatu sesuai dengan kreatifitasnya, dan anak dapat menghargai hasil karyanya.
Agar daya cipta dan daya pikir anak dapat berkembang dengan maksimal maka orang tua maupun guru harus memberikan bimbingan pada anak dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Harlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Anak Usia Dini. Jakarta : Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kerja Kependidikan dan Ketenagakerjaan Perguruan Tinggi.
Hildebrand, Verna. 1986. Introduction to Early Chilhood Educatian 4th ed. New York. Mac Millan Publishing Company.
Saputra, Mayke S. Tejo. 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Grasindo.
Suardiman, Siti Partini. 2003. Metode Pengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta untuk Anak Usia TK. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Padmonodewo, Soemiarti. 2000. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teori_perkembangan_kognitif&action=edit§ion=2
No comments:
Post a Comment