BAB I
PENDAHULUAN
Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggarakan pendidikan. Dalam penilaian terdapat system penilaian dan kualitas pembelajaran.sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas yang baik.sistem penilaian yang baik akan mendorong para pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dalam memotivasi peserta didik yang lebih baik .perkembangan anak usia dini merupakan perkembangan usia emas yang sangat memiliki makna bagi kehidupannya kelak.jika usia emas itu di optimalkan pertumbuhannya melalui pendidikan yang tepat Developmentally Appropriate Practice (DAP ).perkembangan kemampuan dasar anak juga penting untuk diperhatikan karena anak usia dini masih dalam pertumbuhan dan perkembangan.pendidikan diindonesia masih rendah bahkan masih jauh di bandingkan dengan Negara lain.Dalam evaluasi pembelajaran anak usia dini guru senanatiasa memperhatikan karakter anak .
Pembelajaran untuk anak usia dini memegang peranan yang sangat penting bagi pembentukan kemampuan dan sikap belajar pada tahap yang lebih lanjut. Dalam suatu pembelajaran peran guru bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar proses belajar lebih memadai. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mohammad Ali (2007) bahwa pembelajaran adalah upaya yang dilakukan guru dalam merekayasa lingkungan agar terjadi belajar pada individu siswa.
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 menyatakan bahwa, ”pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran menurut Sudjana (2000) adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Surya (2004) menyatakan bahwa, pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menunjukan bahwa pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku dalam diri individunya.
Pengertian pembelajaran mengandung makna yang menggambarkan interaksi dinamis antar unsur-unsur yang terlibat dalam pembelajaran yaitu pendidik, peserta didik, materi, proses, keluaran dan pengaruh kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mencakup kegiatan belajar dan mengajar. Kegiatan pembelajaran dilakukan berdasarkan rencana yang terorganisir secara sistematis yang mencakup tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran yang mencakup metode dan media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan umpan balik evaluasi pembelajaran.
Suatu rencana pembelajaran dan pelaksanaannya perlu memperhatikan hal-hal yang terkait dengan belajar bagaimana belajar (learning to learn), belajar bagaimana berfikir (learning how to think), belajar bagaimana melakukan (learning how to do), dan belajar bagaimana bekerja sama dan hidup bersama (learning how to live together).
pembelajaran yang dimaksud mencakup siswa , kurikulum , program dan kebijakan Evaluasi merupakan suatu proses penetapan nilai tentang kinerja dan hasil belajar siswa berdasarkan informasi yang diperoleh melalui penilaian . penilaian adalah proses pen gumpulan informasi atau data yang digunakan untuk membuat keputusan tentang pembelajaran. proses penilaian meliputi pengumpulan bukti – bukti tentang pencapaian belajar peserta siswa. Buktu ini tidak selalu diperoleh melalui tes saja , tetapi juga bisa dikumpulkan melalui pengamatan atau laporan diri.
BABII
PEMBAHASAN
Mengukur adalah Membandingkan sesuatu dengan satu ukuran tertentu bersifat kuantitatif .Menilai Adalah Mengambil Suatu Keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, penilaian bersifat kualitatif .Mengadakan evaluasi berarti meliputi kedua langkah di atas, yakni mengukur dan menilaiPengukuran, penilaian dan evaluasi merupakan kegiatan yang bersifat hierarki.Artinya ketiga kegiatan tersebut dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dalam pelaksanaannya harus dilaksanakan secara berurutanPengukuran berusaha menjawab pertanyaan ”HOW MUCH” Penilaian berusaha menjawab pertanyaan ”WHAT VALUE”.Evaluasi Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
Tujuan evaluasi dalam proses pembelajaran adalah :
1.Mengetahui apakah materi yang di pelajari dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru/diulangi
2.Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang di gunakan oleh pendidik
3.Untuk mengetahui efektifitas proses pembelajaran yang dilaksanakan
4.Untuk mengetahui apakah komponen-komponen dalam proses pembelajaran sudah memberikan kontribusi positif bagi proses pembelajaran.
5.Untuk mengetahui kesesuaian presepsi dan pemikiran peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
6.Mengetahui sejauh mana perkembangan dari pelaksanaan pembelajaran
7.Mengetahui perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan apa yang terjadi pada peserta belajar
8.Mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan
9.Mengetahui dampak apa yang terjadi dari proses pembelajaran
10.Bahan pertimbangan untuk menentuakan proses selanjutnya agar lebih efektif dan efisien
11.Mengajak kepada semua pihak untuk lebih bertanggungjawab terhadap apa yang telah dilakukannya
12.Menemukan pada bagian-bagian mana dari proses pembelajaran yang dianggap belum berhasil
13.Mengungkapkan kerugian dan manfaat dari proses pembelajaran
14.Mengungkapkan faKtor-faktor pendukung dan penghambat dari proses pembelajaran
15.Menentukan apakah pendekatan dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran sudah tepat
16.Menentukan tepat atau tidaknya media yang digunakan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta belajar
17.Menentukan apakah fasilitator memberikan kemudahan peserta belajar memahami materi kegiatan pelatihan, pembelajaran.
18.Menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan pembelajaran
Pembelajaran dan Komponen Pembelajaran
Pada tahab pertama, pembelajaran membuka pintu gerbang kemungkinan untuk menjadi manusia dewasa dan mandiri.
Karakteristik Pembelajaran untuk Anak Usia Dini
Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini, menurut Sujiono dan Sujiono (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 138), pada dasarnya adalah pengembangan kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak.
Atas dasar pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa pembelajaran untuk anak usia dini memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Belajar, bermain, dan bernyanyi
Pembelajaran untuk anak usia dini menggunakan prinsip belajar, bermain, dan bernyanyi (Slamet Suyanto, 2005: 133). Pembelajaran untuk anak usia dini diwujudkan sedemikian rupa sehingga dapat membuat anak aktif, senang, bebas memilih. Anak-anak belajar melalui interaksi dengan alat-alat permainan dan perlengkapan serta manusia. Anak belajar dengan bermain dalam suasana yang menyenangkan. Hasil belajar anak menjadi lebih baik jika kegiatan belajar dilakukan dengan teman sebayanya. Dalam belajar, anak menggunakan seluruh alat inderanya.
2. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan
Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan mengacu pada tiga hal penting, yaitu : 1) berorientasi pada usia yang tepat, 2) berorientasi pada individu yang tepat, dan 3) berorientasi pada konteks social budaya (Masitoh dkk., 2005: 3.12).
Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan harus sesuai dengan tingkat usia anak, artinya pembelajaran harus diminati, kemampuan yang diharapkan dapat dicapai, serta kegiatan belajar tersebut menantang untuk dilakukan anak di usia tersebut.
Manusia merupakan makhluk individu. Perbedaan individual juga harus manjadi pertimbangan guru dalam merancang, menerapkan, mengevaluasi kegiatan, berinteraksi, dan memenuhi harapan anak.
Selain berorientasi pada usia dan individu yang tepat, pembelajaran berorientasi perkembangan harus mempertimbangkan konteks sosial budaya anak. Untuk dapat mengembangkan program pembelajaran yang bermakna, guru hendaknya melihat anak dalam konteks keluarga, masyarakat, faktor budaya yang melingkupinya.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi mengukur dan menilai dalam pembelajaran di Taman Kanak – Kanak sangat berhubungan guru bertanggung jawab dalam menilai dan mengukur anak didiknya.apa bila ada kekurangan dalam anak didiknya guru mengevaluasi agar anak tersebut dapat maju pesat seperti anak yang lain.pembelajaran yang di suguhkan harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku .karakteristik anak juga harus di mengerti oleh pendidik .karakteristik dalam pembelajaran anak usia dini dapat dilakukan dengan belajar, bermain dan bernyanyi.pembelajarannya berorientasi pada perkembangan anak didiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Slamet Suyanto. (2005) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Sujono, Yuliani nurani. (2009) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Prof. Suyanto,Ph.D(2009)Asesmen pembelajaran di sekolah.multi pressindo.
Makalah anda tlh membantu sy dlm mengerjakan tgs2 kuliah..trimakasih.
ReplyDeleteYa, sama-sama. Moga dapat nilai baik ya.....
Deleteterimakasih.makalahnya sangat membantu...
ReplyDeletemakalah yg anda buat sangat membantu trima kasih
ReplyDelete