Wednesday, March 9, 2011

KARYA ILMIAH

PENGENALAN KARYA ILMIAH[1]

Oleh Supriyanto[2]

A. Pengantar

Ada anggapan sebagian mahasiswa bahwa menyusun karya ilmiah yang benar merupakan hal yang sangat sulit dan menyusahkan. Sebagian mereka sering mengeluh apabila mendapat tugas menyusun karya ilmiah dari dosen bahkan terkesan seakan-akan “menyerah” sebelum “bertempur”. Hasilnya sering terjadi karya ilmiah mahasiswa hanya sekedar hasil copy paste sana-sini dan banyak terjadi kasus plagiarism. Kondisi tersebut apabila dibiarkan akan berdampak buruk bagi perkembangan dunia akademik.

Menulis karya ilmiah pada hakikatnya merupakan bagian dari aktivitas keilmuan secara keseluruhan. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa sebagai calon-calon ilmuwan masa depan dituntut untuk menghasilkan karya ilmiah baik berupa makalah, laporan skripsi, tesis atau disertasi demi kepentingan kemajuan ilmu pengetahuan atau kepentingan praktis lainya.

Banyak kesalahan yang dijumpai dalam penulisan karya ilmiah. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain[3]: (1) salah mengerti audience atau pembaca tulisannya, (2 salah dalam menyusun struktur pelaporan, (3) salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat), (4)salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan, (5) penggunaan bahasa Indonesia yang belum baik dan benar, tata cara penulisan “Daftar Pustaka" yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri), (6) tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah), (7) isi yang terlalu singkat karena dibuat dengan menggunakan point-form seperti materi presentasi, (8) isi justru terlalu panjang dengan pengantar introduction yang berlebihan kesalahan-kesalahan tersebut diantaranya disebabkan beberapa mahasiswa dimungkinkan belum mengenal dan mengetahui karya ilmiah. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan sedikit dikenalkan mengenai karya ilmiah secara umum dan kategori karya ilmiah ataupun karya non-ilmiah.

B. Konsep Karya Ilmiah

Ada berbagai definisi yang ditulis oleh para ilmuwan tentang karya ilmiah. Menurut Harry Firman karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan[4]. Denisi tersebut menunjukan bahwa pada mulanya karya ilmiah merupakan karya tulis yang didasarakan atas suatu laporan penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitian saja melainkan juga suatu pengkajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara profesional[5]. Ilmuwan penganut paradigma baru tersebut diantaranya Brotowidjoyo, yang memaknai karya ilmiah sebagai karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar[6]. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karya ilmiah yakni suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuwan.

Pengertian-pengertian tersebut menunjukan bahwa dalam penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan metode dan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku, baik dalam membahas permasalahan, menyajikan kajianya serta prinsip-prinsip keilmuwanya lain seperti: obyektif, logis, empiris, sistematis, lugas, jelas dan konsisten. Dalam hal ciri khusus, karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah itu adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan atas kebenaran nomatif[7].

Berkembangnya paradigma baru mengenai makna karya ilmiah membuat para ilmuwan mulai mengklasifikasikan derajad keilmiahan dari suatu karya, seperti Bauer yang membuat jenjang karya ilmiah menjadi beberapa tingkatan[8], yaitu:

1. Frontier Science.

Yaitu sebuah karya yang merupakan gabungan dari berbagai usaha untuk mendapatkan pengetahuan baru dengan segala cara yang dapat diterima oleh manusia, seperti dengan cara eksperimen tetapi dilakukan dengan kurang mantap/profesional, dengan mencoba-coba atau dengan memikirkan sesuatu secara serius.

2. Primamary Literature.

Yaitu Frontier Science yang sudah naik cetak atau dipublikasikan. Tingkat ini belum sepenuhnya dapat dianggap sebagai pengetahuan ilmiah sebab karya yang diterbitkan tersebut mungkin baru merupakan suatu informasi yang dibaca secara luas.

3. Secondary Literature.

Yaitu apabila Frontier Science (sudah naik cetak atau dipublikasikan) tersebut mulai menarik minat banyak orang dan mulai banyak dikutip orang lain dalam penulisan karya ilmiahnya. Karya ilmiah pada tahap ini dapat berupa: monograh, review article, graduate textbooks.

4. Tertiery Literature.

Yaitu apabila karya ilmiah tersebut sudah menjadi semacam tevtbook dan kebenaran ilmiahnya menjadi seakan absolute sehingga menjadi sejenis materi pengajaran dogmatis. Biasanya mahasiswa jenjang strata 1 akan menerima kebenaran karya ilmiah ini tanpa reserve, semisal kebenaran teori Archimedes, Dalton, Freud, dll.

Walaupun ada perbedaan derajad keilmiahan dalam suatu karya ilmiah, tetapi secara umum dari berbagai jenjang tersebut akan memberikan manfaat yang hampir serupa. Manfaat (intrinsic) yang akan diperoleh apabila kita terbiasa menulis karya ilmiah, antara lain: (1) membantu mengembangkan pikiran, (2) membantu menyimpan, mengorganisasikan dan mensintesiskan gagasan, (3) membantu menemukan kesenjangan dalam logika atau pemahaman, (4) membantu mengungkapkan sikap kita terhadap suatu masalah, dan (5) sebagai media komunikasi.

C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Ada beberapa jenis karya ilmiah, diantaranya makalah (paper), kertas kerja, artikel ilmiah, laporan praktikum, laporan akhir, laporan penelitian (akademik) yang berupa Skripsi, Tesis serta Disertasi. Semua jenis karya ilmiah itu selalu menyajikan suatu hasil kegiatan penelitian tentang suatu pokok masalah berdasarkan data dan fakta dilapangan dan pasti disusun berdasarkan metode ilmiah yang menyajikan suatu topik secara sistematis dan dilengkapi dengan fakta dan data yang sahih dengan menggunakan bahasa yang khas. Secara umum karakteristik masing-masing yaitu[9]:

1. Makalah

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasanya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah. Atau dapat berupa karya tulis tentang suatu pokok persoalan yang tujuan utamanya untuk diteritkan dalam suatu majalah. Makalah merupakan bentuk karya ilmiah yang paling sederhana. Makalah pada umumnya dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu: 1) makalah kerja, makalah tugas dan makalah penelitian. Makalah kerja adalah suatu tulisan yang mengkaji suatu permasalahan secara sistematik, jelas dan logis. Sedangkan makalah tugas (term paper, report of reading) adalah makalah yang biasanya disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk menyeleseikan mata kuliah tertentu (makalah jenis ini biasanya didasarkan atas library research). Jenis yang ketiga yaitu makalah penelitian (research paper atau field study) yang merupakan tulisan yang berisi hasil penelitian lapangan.

2. Kerta kerja

Kerta kerja adalah karya ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-obyektif. Analisis dalam kertas kerja lebih serius daripada analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya, misalnya. Jadi tujuan utamanya untuk dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah.

3. Naskah publikasi

Yaitu suatu tulisan yang bisa saja berupa karya ilmiah atau bukan karya ilmiah tapi siap cetak untuk dipublikasikan. Naskah ini bisa berupa makalah prosiding seminar, artikel ilmiah. dsb.

4. Laporan akhir

Yairu suatu tulisan yang disiapkan oleh mahasiswa tingkat akhir program non-gelar, seperti Diploma 3.

5. Skripsi, Tesis dan Disertasi

Yaitu suatu karya ilmiah yang merupakan laporan hasil suatu penelitian yang dibuat sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar akademik. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-obyektis, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Tesis adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis akan mebgungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan memperbincangkan pengujian terhadap suatu hipotesis atau lebih. Dengan kata lain tesis adalah karya tulis yang membahas suatu pernyataan atau teori yang didukung oleh sejumlah argumen yang dapat dipertanggung jawabkan. Disetasi adalah karya ilmiah tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci.jadi disertasi adalah karya ilmiah yang mengemukakan satu atau beberapa dalil disertai pembuaktian berdasarkan data dan fakta yang diamatinya.

D. Jenis-Jenis Karya Non-Ilmiah

Karya (tulisan) non-ilmiah dapat digolongkan kedalam beberapa jenis. Suseno menyebutkan karya ilmiah dapat berupa: 1) berita ringan, 2) feature, 3) artikel, 4) laporan. Secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut[10]:

1. Berita ringan

Yaitu tulisan yang menyajikan informasi yang bersifat menghibur. Tulisan ini dapat berupa: soft news, interpretive news dan human interest news.

2. Feature

Yaitu suatu tulisan mengenai fakta, kejadian, peristiwa atau proses yang disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukanya atau cara kerjanya. Tipe ini dapat berupa: news feature, feature ilmu pengetahuan, feature perjalanan dan feature human interest.

3. Artikel

Yaitu suatu tulisan yang memuat suatu masalah berikut pendapat serta pendirian penulis tentang masalah tersebut. Contoh: opini.

4. Laporan

Yaitu suatu tulisan tentang suatu persoalan yang disusun secara berurutan dan lengkap berdasarkan pengamatan sendiri. Contoh: investigative report (laporan penyelidikan suatu misteri dan new journalism report (laporan jurnalistik yang ditulis oleh wartawan).

E. PUSTAKA ACUAN

Budi Rahardjo. (2005). Panduan Menulis dan Mempresentasikan Karya Ilmiah: Thesis, Tugas Akhir, dan Makalah, http://budi.insan.co.id/books/thesis/tulis.pdf, diakses tanggal 29 September 2009.

Harry Firman. 2004. Menulis Karya Ilmiah,

http://fpmipa.upi.edu/bi/pdf/Karya%20ilmiah.pdf, diakses tanggal 29 September 2009.

Harun Joko Pratitno dkk. (2001). Pembudayaan penulisan karya ilmiah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Press.

Zaenal Arifin. (2008). Dasar-dasar penulisan karya ilmiah. Jakarta: Grasindo.



[1] Tulisan yang disiapkan dalam rangka Training Pemandu UKMF Penelitian Reality, Sabtu 27 Maret 2010, Ruang Sidang II gedung Ormawa FIP UNY.

[2] Mahasiswa Prodi Analisis Kebijakan Pendidikan FIP UNY, Ketua DPO UKM Penelitian UNY 2010.

[3] Budi Rahardjo. Panduan Menulis dan Mempresentasikan Karya Ilmiah: Thesis, Tugas Akhir, dan Makalah, http://budi.insan.co.id/books/thesis/tulis.pdf, diakses tanggal 29 September 2009.

[4] Harry Firman. Menulis karya ilmiah, http://fpmipa.upi.edu/bi/pdf/Karya%20ilmiah.pdf, hal. 1.

[5] Harun Joko Prayitno (Ed). Pembudayaan penulisan karya ilmiah, Muhammadiyah University Press, Surakarta, hal. 15.

[6] E. Zaenal Arifin. Dasar-dasar penulisan karya ilmiah, Grasindo, Jakarta, 2008, hal. 2.

[7] Ibid, hal. 3.

[8] Harun Prayitno dkk. Op cit., hal. 15.16.

[9] Harun Prayitno. Op cit,.hal. 19-20; lihat juga Zaenal Arifin,. Op cit. hal. 2-3.

[10] Harun Prayitno. Op cit,.hal. 17.

No comments:

Post a Comment